Siasat Beli Premium

Di tengah hangat perbincangan Dullah dan Sufi tua tentang beratnya beban masyarakat dengan pelarangan membeli premium bagi mobil di atas 1500 CC -- dengan kasus mobil Honda Accord tahun 1983 milik Dullah -- tiba-tiba muncul Sukiran membawa kabar mengejutkan: Koh A Hong dan Kang Hartawan, dua orang warga sekitar pesantren yang terkaya, pada tiga hari yang  lalu masing-masing  telah membeli dua unit mobil Visto yang dimasukkan ke karoseri dengan pesanan khusus tangkinya dibuat lebih besar hingga berisi 200 liter. "Rupanya, Koh A Hong dan Kang Hartawan lebih kreatif dalam menyiasati peraturan pemerintah daripada sampeyan," kata Sukiran sambil ketawa.

       "Oo begitu ya?" gumam Dullah tertegun-tegun,"Jadi mereka bebas beli bensin dengan mengisi penuh Visto untuk dipindah ke mobil Mercedes,  BMW dan Audy mereka? Hmm..hmm...kreatif."

       "Dari dulu, yang namanya orang kaya itu selalu terbukti kreatif dalam menyiasati hidup," sahut Sufi tua.

       "Tapi apa sah dan tidak berdosa melakukan siasat seperti itu?" tanya Dullah ingin tahu.

       "Dosa apa Dul?" sergah Sufi tua,"Memangnya yang disiasati A Hong dan Hartawan itu aturan agama? Itu aturan penguasa yang selama ini terbukti selalu menguntungkan diri sendiri dan kelompoknya dengan atas nama negara. Jadi itu boleh ditiru masyarakat yang lain: beli bensin lewat mobil di bawah 1500 CC untuk dipindah ke mobil di atas 1500 CC. Good! Itu kreativitas yang bagus."

       "Wooo begitu ya?"

       "Sayang aku gak bisa meniru mereka, karena gak punya mobil," kata Sukiran.
You have read this article with the title Siasat Beli Premium. You can bookmark this page URL http://khagussunyoto.blogspot.com/2012/10/siasat-beli-premium.html. Thanks!

No comment for "Siasat Beli Premium"

Post a Comment