Sebagaimana kejadian tahun lalu, memasuki tahun ajaran baru 2012-2013 Dullah dihubungi orang-2 yang ingin menitipkan anaknya untuk masuk Fakultas Kedokteran. Seperti biasa, Dullah memberitahu siapa dosen yang bisa dihubungi untuk menitipkan calon mahasiswa "siluman" itu.
Sukarji, warga desa yang punya uang simpanan Rp 120 juta, dengan yakin diri meminta bantuan Dullah agar menghubungkannya dengan dosen yg bisa dititipi itu. Namun Sukarji membelalakkan mata dengan mulut ternganga sewaktu diberitahu Dullah bahwa tahun sebelumnya mahasiswi titipan yang diterima harus mengeluarkan dana "siluman" Rp 380 juta plus sumbangan 10 buah laptop masing-masing seharga Rp 16 juta. Ditambah biaya membayar resmi dan uang terima kasih kepada dosen tempat titipan senilai Rp 50 juta, maka total uang yang dikeluarkan sekitar Rp 850 juta.
"Biaya kuliah sampai hampir Rp 1 miliar?" gumam Sukarji hampir tak percaya.
"Itu fakta kang," kata Dullah,"Kalau memang gak punya duit besar ya jangan kuliah di FK."
"Berarti yg bisa jadi dokter hanya anak orang kaya," sahut Sukarji bersungut-sungut.
"Atau seperti adikku, kang," tukas Dullah,"Jadi dukun."
"Haa..apa?" sergah Sukarji kaget,"Anakku jadi dukun? Gila apa?"
"Kalau sama-2 tugasnya menyembuhkan orang, tidak ada beda dokter dan dukun karena yang membedakan hanya masalah metode pengobatan," kata Dullah.
"Bukan hanya metode, tapi juga soal status dan gengsi. Apa yang bisa dibanggakan jadi dukun? Malah malu."
"Tergantung darimana orang memandang, kang."
"Dipandang dari mana pun, dukun tetap dukun. Amatiran. Klenik."
"Tapi dukun bisa lebih kaya dari dokter.."
"Ah mana mungkin?"
"Pernah tahu Ki Joko Bodo?"
"Iya tahu..."
"Itu dukun miliarder. Tidak kalah dengan dokter kekayaannya..."
Sukarji manggut-manggut.
"Tahu sinshe Ko Hay, akupuntur Yong Sin, pengobatan herbal dan alternatif?" tanya Dullah.
"Ya tahu..."
"Itu semua metode mengobati orang sakit yg masih laris di era global ini."
"Tapi tidak seampuh ilmu kedokteran..."
"Kata siapa ilmu kedokteran keampuhannya tidak tertandingi? Kata siapa orang yang diobati dokter di rumah sakit dijamin pasti sembuh?" gumam Dullah.
"Tapi faktanya seperti itu..."
"Faktanya, tiap rumah sakit pasti punya kamar mayat.." sahut Dullah,"Itu berarti, tidak semua pasien yg diobati dokter dijamin sembuh. Bisa-bisa malah mati. Lalu dimasukkan kamar mayat."
"Ooo..?..?"
Sukarji, warga desa yang punya uang simpanan Rp 120 juta, dengan yakin diri meminta bantuan Dullah agar menghubungkannya dengan dosen yg bisa dititipi itu. Namun Sukarji membelalakkan mata dengan mulut ternganga sewaktu diberitahu Dullah bahwa tahun sebelumnya mahasiswi titipan yang diterima harus mengeluarkan dana "siluman" Rp 380 juta plus sumbangan 10 buah laptop masing-masing seharga Rp 16 juta. Ditambah biaya membayar resmi dan uang terima kasih kepada dosen tempat titipan senilai Rp 50 juta, maka total uang yang dikeluarkan sekitar Rp 850 juta.
"Biaya kuliah sampai hampir Rp 1 miliar?" gumam Sukarji hampir tak percaya.
"Itu fakta kang," kata Dullah,"Kalau memang gak punya duit besar ya jangan kuliah di FK."
"Berarti yg bisa jadi dokter hanya anak orang kaya," sahut Sukarji bersungut-sungut.
"Atau seperti adikku, kang," tukas Dullah,"Jadi dukun."
"Haa..apa?" sergah Sukarji kaget,"Anakku jadi dukun? Gila apa?"
"Kalau sama-2 tugasnya menyembuhkan orang, tidak ada beda dokter dan dukun karena yang membedakan hanya masalah metode pengobatan," kata Dullah.
"Bukan hanya metode, tapi juga soal status dan gengsi. Apa yang bisa dibanggakan jadi dukun? Malah malu."
"Tergantung darimana orang memandang, kang."
"Dipandang dari mana pun, dukun tetap dukun. Amatiran. Klenik."
"Tapi dukun bisa lebih kaya dari dokter.."
"Ah mana mungkin?"
"Pernah tahu Ki Joko Bodo?"
"Iya tahu..."
"Itu dukun miliarder. Tidak kalah dengan dokter kekayaannya..."
Sukarji manggut-manggut.
"Tahu sinshe Ko Hay, akupuntur Yong Sin, pengobatan herbal dan alternatif?" tanya Dullah.
"Ya tahu..."
"Itu semua metode mengobati orang sakit yg masih laris di era global ini."
"Tapi tidak seampuh ilmu kedokteran..."
"Kata siapa ilmu kedokteran keampuhannya tidak tertandingi? Kata siapa orang yang diobati dokter di rumah sakit dijamin pasti sembuh?" gumam Dullah.
"Tapi faktanya seperti itu..."
"Faktanya, tiap rumah sakit pasti punya kamar mayat.." sahut Dullah,"Itu berarti, tidak semua pasien yg diobati dokter dijamin sembuh. Bisa-bisa malah mati. Lalu dimasukkan kamar mayat."
"Ooo..?..?"
You have read this article with the title Dokter dan Dukun Sama Saja. You can bookmark this page URL http://khagussunyoto.blogspot.com/2012/10/dokter-dan-dukun-sama-saja.html. Thanks!
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
ReplyDeleteKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.