Gejala Salafi-Wahabi pun Masuk ke Ranah Metode Pengobatan

Di tengah jedah istirahat, tiba-tiba ustadz Salaf al-Sempruli bersama kawan-kawannya yang diam-diam ikut musyawarah meminta agar pada sesi lanjutan ia diberi kesempatan untuk menyampaikan metode pengobatan Islami yang dipraktekkannya yang berdasar pada Thibbun Nabawi. Dengan sukacita Guru Sufi mempersilahkan ustadz Salaf al-Sempruli untuk menyampaikan metode pengobatan yang diklaim sebagai  ‘thibbun nabawi’ itu. Bersama  ustadz Salaf al-Sempruli ternyata ikut  para thabib  binaannya yang tergabung dalam IABI (Ikatan Ahli Bekam Islami), ITHI (Ikatan Thabib Herbal Islami), PATRI (Persatuan Ahli Terapy Ru’yati Islami).

            Ketika musyawarah dimulai dan ustadz Salaf al-Sempruli diberi kesempatan merepresentasikan metode pengobatan yang dipraktekannya, memulai perbincangan dengan bahasa yang provokatif membuka front menyerang ilmu kedokteran modern sebagai ilmu sesat yang lebih banyak mudlaratnya daripada manfaatnya bagi manusia. Fakta, menurutnya, telah menunjuk betapa orang-orang sakit yang dibawa ke rumah sakit tidak sembuh malah mati. Kalau pun sembuh, lanjutnya, selalu ada dampak sampingan dari terapi  pengobatan yang dijalani. Fakta juga menunjuk, betapa semakin maju ilmu kedokteran jumlah penyakit baru makin banyak jenisnya. “Dulu tidak ada penyakit aids, meningitis, leukemia, hepatitis,  kanker kelenjar getah bening, dan lain-lain seperti sekarang. Penyakit-penyakit modern yang ganas itu semua adalah akibat dari  program imunisasi dan vaksinasi yang dirancang Yahudi untuk membasmi umat manusia,” seru ustadz Salaf al-Sempruli.

                 Setelah mengecam habis akibat buruk ilmu kedokteran modern, ustadz Salaf al-Sempruli mengecam penggunaan obat kimia yang efeknya malah merusak organ-organ tubuh manusia. Itu sebabnya, obat kimia tidak aman untuk dikonsumsi. Selain tidak aman, obat kimia juga sering menggunakan campuran bahan dari babi yang haram. Pembuatan vaksin yang menggunakan asam amino berasal dari babi. Padahal, babi adalah haram menurut Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 3. “Jadi vaksinasi itu haram hukumnya karena menggunakan bahan asam amino dari babi, yaitu dzat haram dimasukkan ke dalam tubuh anak-anak yang masih suci,” kata ustadz Salaf al-Sempruli.

            Setelah menyampaikan argument-argumen tentang berbahaya dan haramnya obat kimia, ustadz Salaf al-Sempruli menganjurkan penggunaan obat kwartet herbal yang ajaib yang menjadi dasar bagi pengobatan thibbun nabawi, yaitu habbatus saudah, madu, zaitun, kurma ditambah terapi bekam dan ru’yat serta penggunaan gamat (mentimun laut). Penelitian ilmiah sudah dilakukan atas bahan-bahan obat herbal itu. Di Eropa dan Amerika, ungkap ustadz Salaf al-Sempruli, terapi pengobatan dengan bekam sudah ngetren dan banyak digunakan di rumah sakit ternama. “Jadi di Eropa dan Amerika orang-orang sudah sadar tentang dampak buruk obat kimia dan kebaikan obat herbal, sehingga beramai-ramai mereka meninggalkan terapi medis modern. Marilah sekarang kita kembali kepada terapi pengobatan seperti yang diajarkan Nabi Muhammad yang disebut thibbun nabawi,” kata ustadz Salaf al-Sempruli.

             Menanggapi orasi ustadz Salaf al-Sempruli yang provokatif, Mbah Haji Reksa Husada menjelaskan kecenderungan orang awam dalam memaknai obat kimia dan obat herbal dengan jalan pikiran yang rancu. Menurut Mbah Haji Reksa Husada, sebenarnya baik  obat medis maupun obat herbal adalah bahan kimia karena semua zat yang terdapat di dunia itu tersusun dari unsur-unsur kimia. “Asal saudara-saudara tahu, air kencing, air ludah, ingus, bahkan tai kita itu adalah bahan kimia. Nah kalau penggolongan kimia hanya diberikan kepada obat medis, itu malah bikin bingung apoteker sejagad raya. Jadi kalau mau memilah obat medis dengan obat non medis, pakai saja istilah obat medis itu kimia sintetis dan obat herbal itu sintetis alami. Itu yang lebih pas dan tidak membingungkan,” kata Mbah Haji Reksa Husada.

               Setelah meluruskan istilah obat medis dan obat herbal, Mbah Haji Reksa Husada memaparkan efek sampingan dari bahan-bahan herbal. Menurutnya, sangat keliru jika orang menstigma obat medis yang diproses secara kimiawi yang menimbulkan efek sampingan karena faktanya herbal pun bisa menimbulkan efek sampingan.

              Cak Markasan yang penasaran langsung bertanya,”Efek sampingan herbal itu apa Mbah Haji?”

             “Tanaman bayam, melinjo, asparagus, kangkung jika dikonsumsi bagus tidak untuk kesehatan?” tanya Mbah Haji Reksa Husada.

             “Baguuus Mbah Haji…” sahut hadirin serentak.

             “Bagaimana kalau yang makan itu penderita asam urat tinggi?” tanya Mbah Haji Reksa Husada.

             “Mampuuss Mbah Haji…” sahut hadirin ketawa.

             “Ada juga herbal yang nikmat jika dikonsumsi, yaitu ganja, hashis, daun coca, opium,” kata Mbah Haji Reksa Husada,”Bagaimana kalau herbal itu dikonsumsi…?”

             “Masuk bui, Mbah Haji,” sahut hadirin ketawa.

              “Jadi jangan menggeneralisasi bahwa obat herbal itu semua aman dikonsumsi dan obat medis itu pasti berbahaya. Penggunaan masing-masing obat itu tergantung kepada ahlinya yang mengetahui ilmu pengobatan sesuai bidangnya. Jadi dalam menggunakan metode pengobatan masing-masing ahli memiliki dasar-dasar keilmuan yang harus dihormati karena masing-masing memiliki epistemology sendiri dalam mengembangkan metodenya. Seperti akupuntur Cina, sudah diakui keabsahannya sebagai salah satu metode terapi penyembuhan oleh dunia medis modern. Saya pun saat ini sedang berusaha keras menemukan formula-formula obat herbal yang keampuhannya bisa diuji secara klinis. Tapi saya tidak seluruhnya meninggalkan obat-obat medis, karena kalau lagi membedah pasien saya belum temukan bahan herbal yang bisa digunakan langsung untuk keperluan anestesi, analgesic, antibiotika,” kata Mbah Haji Reksa Husada.

             “Berarti Mbah Haji tidak menganggap haram obat-obat medis yang terbuat dari bahan babi dan kimia itu?” Kang Jembrul, tukang bekam binaan ustadz Salaf al-Sempruli tiba-tiba menginterupsi,”Berarti Mbah Haji adalah kaki tangan Yahudi..”

             “Masalah metode pengobatan adalah masalah faktual yang butuh bukti riil,” sahut Mbah Haji Reksa Husada tenang,”Maksudnya, terapi pengobatan berkaitan dengan kemampuan metode itu dalam menyembuhkan pasien dan sekali-kali tidak terkait dengan tuduhan yang belum ada buktinya seputar obat medis dari bahan babi. Atau tuduhan bahwa yang menggunakan metode pnegobatan medis modern adalah antek Yahudi sedang yang menggunakan metode herbal adalah Islami. Sungguh, metode pengobatan tidak berhubungan dengan itu.”

                “Perlu saudara-saudara fahami, jika orang-orang yang menggunakan metode pengobatan herbal kemudian melakukan klaim bahwa metodenya itulah yang paling Islami sedang orang yang menggunakan metode medis modern dituduh antek Yahudi, maka para tukang penyembuh itu telah ketularan faham Salafi-Wahabi. Jika orang-orang Salafi-Wahabi yang jiwanya selalu berkata “ana khoiru minhu” itu mengklaim bahwa hanya ajarannya saja yang paling benar, sedang yang lain adalah sesat, maka faham itu sekarang telag menular ke ranah ilmu pengobatan. Yang merasa Islami mengklaim bahwa metode mereka yang menggunakan habbatus saudah, madu, zaitun, kurma, bekam, dan ru’yat itulah yang paling hebat dan paling benar, sedang yang menggunakan metode medis modern adalah salah dan sesat. Sungguh kasihan bangsa ini kalau dalam segala hal – termasuk masalah obat-mengobati – menggunakan term-term salah-menyalahkan dan sesat-menyesatkan dengan dalih agama,” kata Mbah Haji Reksa Husada dengan suara sedih.

            Guru Sufi yang melihat suasana mulai memanas berusaha meredam dengan menyatakan pentingnya sikap saling hormat menghormati di antara orang-orang yang berkecimpung dalam dunia obat-mengobati. Guru Sufi mengambil contoh, Ibnu Sina yang menggunakan metode pengobatan medis, tidak pernah mengecam metode pengobatan thabib-thabib lain yang menggunakan metode herbal ditambah doa-doa dan penggunaan wafak. Syekh Ahmad Rifa’i yang banyak menyembuhkan orang dengan memberi wafak yg ditulis tanpa tinta, tidak pernah juga mengecam metode Ibnu Sina yang dalam menyembuhkan orang sampai membedah organ tubuh manusia. “Jadi saya akan mendukung kalau ustadz Salaf al-Sempruli nanti akan mendirikan Fakultas Thibbun Nabawi dengan Jurusan Ilmu Bekam, Jurusan Obat Herbal, Jurusan Ru’yat. Sungguh, saya akan mendukung. Tapi saya tidak mendukung jika ada yang ingin membubarkan Fakultas Kedokteran dengan tuduhan menerapkan ilmu Yahudi yang menimbulkan keburukan bagi umat manusia,” kata Guru Sufi disambut ketawa hadirin.

           Pada saat musyawarah akan ditutup tiba-tiba seorang warga masuk dan memberitahu jika Hamidi, anak ustadz Salaf al-Sempruli mengalami kecelakaan. Motornya terbalik ditabrak truk disel dari samping. Kakinya kanannya yang hampir putus mengeluarkan darah sangat banyak. Dan seperti lupa pada semua yang baru saja dipresentasikannya, ustadz Salaf al-Sempruli buru-buru pamitan dan memerintahkan para pengikutnya untuk cepat-cepat membawa Hamidi, anak semata wayangnya itu ke UGD, sebelum kehabisan darah.
You have read this article with the title Gejala Salafi-Wahabi pun Masuk ke Ranah Metode Pengobatan. You can bookmark this page URL http://khagussunyoto.blogspot.com/2012/10/gejala-salafi-wahabi-pun-masuk-ke-ranah.html. Thanks!

8 comment for "Gejala Salafi-Wahabi pun Masuk ke Ranah Metode Pengobatan"

  1. Ah cerita karangan. Cerita fitnah. Mana ada salafy seperti itu. Memang salafy itu kolot kalau masalah agama dan ubudiyah. Mereka bukan tukang bid’ah alias 'bikin² dalam ibadah'. Tapi dlm urusan dunia, mereka sangat modern. Termasuk dlm bidang pengobatan. Yg tidak boleh pengobatan yg mengandung unsur kesyirikan dan keharaman, tidak peduli pengobatan secara medis maupun non medis.

    ReplyDelete
  2. biarlah masyarakat sendiri yang menilai mana yang jujur dan mana yang pendusta,mana yang berilmu dan mana yamg bodoh

    ReplyDelete
  3. ketauan kalau yang nulis orang NU, kaum muslimin yang paling jauh dari ajaran nabi dan banyak melakukan kesyirikan serta ibadah bid'ah....
    paling gak paham ilmu terbaru dan selalu percaya pada kyayinya padahal salah alias taqlid buta....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu ngerti nggak siapa itu bukhari??...hadist shahihnya aja disalahkan sama tetua nya wahabi... orang palestina disuruh keluar dari tanah PALESTINA.......trus km pikir hal itu bener?? Jangan ngaku ngaku ahlussunnah klo masih suka ngafir ngafirkan apalagi berani menyalahkan generasi terbaik ISLAM, menyalahkan tabi'ut tabi'in....tdk mengakui ulama 4 mazhab....

      Delete
  4. Betul....di tempat sy pun ada salafi wahabi seperti itu. yang pada komen diatas pendukung wahabi..., mereka itu sering membuat fitnah.

    ReplyDelete
  5. Yang nulis blok ini ketahuan bodonya..gak ngerti sejarah.

    ReplyDelete
  6. yang pasti nabi gak pernah buka praktek bekam dan menjual obat2 herbal, jika sekarang ada yg buka praktek bekam atau jual obat2 herbal maka itu adalah bid'ah karena tak pernah dicontohkan oleh nabi

    ReplyDelete
  7. Ada yg Jd member nya wahabi...gmn tuh ada yg bilang ibu yg menjalani operasi seksio sesar dibilang setan.......ngawurrr ngawurrr...

    ReplyDelete