Perang Abal-abal Israel-Hamas, orang tak berdosa jadi korban

oleh Agus Sunyoto

       Di tengah panasnya aksi protes terhadap pembantaian Israel terhadap warga Gaza yang diberitakan televisi, Sufi Jadzab tiba-tiba menangis sambil mengomelkan hal  aneh,"Hua.. bagaimana ini orang cari duit dengan main sandiwara ngorbankan orang-orang tak bersalah..hua..hua."

     Roben, santri baru sambil mengerutkan kening bertanya tentang arah omelan Sufi Jadzab kepada Sufi tua,"Apa maksud omelan simbah, pakde?"

     "Ya soal perang Israel-Hamas yang newaskan 58 orang Palestina," sahut Sufi tua.

     "Perang Israel-Hamas?" sahut Roben heran,"Bukankah itu pembantaian Israel terhadap umat Islam Palestina di Gaza?"

     "Itu perang, ndul, Roben gundul," kata Sufi tua lirih.

     "Apa buktinya kalau itu perang dan bukan pembantaian,' kata Roben tidak terima.

    "Tidakkah kamu cermati berita bahwa sejak tanggal 14 - 18 November pihak Israel telah menembakkan 1000 buah roket ke Gaza hingga menewaskan 58 warga Palestina? Tidakkah kamu ketahui bahwa Hamas pun sejak tanggal 14 - 18 November telah menembakkan 800 roket ke wilayah Israel dengan menimbulkan korban 3 orang tewas. Jadi itu perang roket," kata Sufi tua menjelaskan.

     "Wah sampeyan itu itu tidak solider dengan sesama muslim, pakde," sergah Patek menyela,”Sampeyan tidak mbelani orang Palestina  malah mbelani Israel.”

      "Masalahnya bukan solider atau tidak solider, Tek, Patek," kata Sufi tua datar,"Tapi kita harus obyektif dalam memandang sesuatu. Kalau ada kambing mengembik, mana bisa kita katakan itu  kambing menyanyi. Mana mungkin orang perang disebut membantai. Yang bener saja, Tek."

      "Tapi kenapa selama ini hanya Hamas yang paling gigih dan paling sengit melawan Israel?" gumam Niswatin penasaran,”Hanya Hamas yang berani melawan Israel.”

      "Itu harus dipandang dari aspek sejarah," sahut Sufi tua,”Bagaimana Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah yang disingkat Hamas itu sejarahnya kemunculannya.”

      "Aspek sejarah kemunculan Hamas? Bagaimana maksudnya, pakde, apa hubungannya dengan perang roket itu?" tanya Anoman menyela.

      "Ya sejarah bagaimana Hamas terbentuk dan untuk kepentingan siapa Hamas mula=-mula dibentuk," kilah Sufi tua.

      "Siapa yang membentuk Hamas, pakde?" tanya santri Senja ingin tahu.

      "Hamas awalnya didirikan oleh warga Israel Syekh Ahmad Yassin, Abdul Aziz Al-Rantissi, Abdul Fatah Dukhan, Muhammad Shama, Isa Nashar, Abu Marzuq, Syekh Salah Silada, dan Ibrahim Al-Yazun. Mereka  mencatatkan organisasi Mujama al-Islami Hamas ini secara legal di Israel pada 1978. Ia berpijak ke Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan al-Banna di Mesir. Pemerintah Israel  sangat menyokong Hamas, yang hanya bergerak  di bidang sosial, moral, dan pendidikan. Tel Aviv malah memanfaatkan Hamas untuk menyaingi kepopuleran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Yasser Arafat. Itu sebabnya, sejak awal Hamas sudah bermusuhan dengan PLO, Al-Fatah."

      "Jadi pembentukan  Hamas sejak awal didukung Israel?" tukas Gatotkaca terkejut,"Apa hanya untuk menyaingi PLO?"

      "Wah soal itu tanya sendiri ke Israel, untuk apa dulu mendukung Hamas," kata Sufi tua,"Tapi Syekh Ahmad Yassin, salah satu pendiri Hamas dibunuh Israel tahun 2004.”

       “Apa setelah itu Hamas berubah orientasi?” tanya Anoman.

       “Soal itu aku tidak tahu pasti,” kata Sufi tua,”Tapi setahuku, Hamas terus mendidik kader-kader Palestina militan yang aneh."

      "Kader militan yang aneh bagaimana, pakde?' sahut Roben tidak faham.

      "Ya aneh, wong setiap muncul kader militan Hamas yang potensial menjadi pemimpin, Israel tiba-tiba selalu tahu di mana kader militan itu berada dan kemudian dengan aneka macam cara Israel membunuhnya. Begitulah kaderisasi Hamas sepanjang waktu yang aku ketahui, terus-menerus terpusar pada siklus merekruit kader-mendidik-melatih-mendoktrin-dan setelah jadi kader militan dibunuh Israel. Itu siklus yang berpusar tanpa henti, sampai-sampai tidak ada satu pun kader pemimpin Hamas yang selamat hingga menjadi pemimpin nasional Palestina," kata Sufi tua.

      "Oo gitu ya?" Gatotkaca manggut-manggut,"Apa itu termasuk kebiasaan Hamas menyerang Israel tanpa alasan yang masuk akal, yang kemudian dibalas Israel?"

      "Ya makin kalian cermati organisasi bernama Hamas, makin kalian tahu apa yang sejatinya terjadi di negeri yang diliputi derita dan kesengsaraan itu."

       Para santri baru Roben, Cinta, Gatotkaca, Anoman, Niswatin, Senja, Tawur, dan Patek geleng-geleng kepala ketika mendengar Sufi Jadzab menyanyikan lagu Ahmad Albar “Panggung Sandiwara.”
You have read this article with the title Perang Abal-abal Israel-Hamas, orang tak berdosa jadi korban. You can bookmark this page URL http://khagussunyoto.blogspot.com/2012/11/perang-abal-abal-israel-hamas-orang-tak.html. Thanks!

3 comment for "Perang Abal-abal Israel-Hamas, orang tak berdosa jadi korban"

  1. Pak Yai, apa anda mencampur fakta dan karangan tentang Hamas? Anda sendiri (sufi) banyak tidak tahu pasti tentang hal di sana, seperti diakui dlm tulisan di atas. Nah lantas menyimpulkan perang abal-abal. Apa sufinya juga abal-abal?

    ReplyDelete
  2. pak yai, pak yai... bisa aja nih... hamas itu lahir tahun 1987, pak yai... bukan 1978... kalau panjenengan mau diskusi, monggo, pak yai... :)
    maaf lahir batin, nggih, pak yai...

    ReplyDelete
  3. http://kompasnia.blogspot.com

    bacaan islam terlengkap...

    ReplyDelete